Annyeong chingudeul! :D
Ini FF pertamaku loh, jadi kalau ceritanya agak bikin boring / gak asik, mohon maklum ya :$
Soalnya aku lagi pengen skali2 bikin FF gitu, ga pingin kalah sama admin2 kpop blog lainnya x) *plakk*
Kalau udah baca, comment ya, kasih kritik & masukkan juga buat aku, FF ini ato blog ini x)
Biarpun FF ini jelek / gak bermutu, tp tolong JANGAN di – COPY ya chingudeul! *plakkk, emang ada yg mau ng-copy FF biasa aja kyk gini? GR bgt yak admin ini x)*
FF SHINee
Title : Strawberry Pure Love (part 1)
Author : Yoshi Nathania
Cast : Shin Min ji, Lee Taemin, Choi Minho
Genre : Romance
POV : Shin Min Ji POV
Sudah cukup lama aku menunggu kedatangan seorang namja di sebuah café dekat sekolahku dengan ditemani oleh sebuah gelas berisi jus strawberry favoritku. Jus strawberry di café inilah yang hanya mampu menghipnotis lidahku untuk sering mampir ke café ini, dan menikmati pula nuansa pink dalam café ini.
Sudah hampir 1 jam aku menunggu kedatangannya, hingga jus strawberry ku tinggal setengah dari porsi aslinya. Samar – samar aku dengar ada suara yang memanggil namaku. Aku menoleh dan dapat kulihat di sana orang yang aku tunggu – tunggu sedang berlari menuju arahku.
Lee Taemin, seorang namja yang telah menjadi tetangga sekaligus sahabatku mulai dari kami masih kecil.
“ Min Ji – ah¬, jeongmal mianhe ne. Tadi aku masih ada rapat osis. Mian aku membuatmu menunggu terlalu lama.” Katanya, dengan raut muka yang merasa bersalah dan dengan nafas yang terengah-engah karena habis berlari tadi.
“ kau sungguh sangat lama Taemin-ah. Lihat jus strawberry ku ini, sudah hampir habis karena menunggumu terlalu lama. Apa saja yang kau kerjakan dari tadi sih? “ Kataku dengan raut wajah yang aku buat seolah-olah aku marah padanya.
“ jeongmal mianhe Min Ji-ah, aku janji tidak akan mengulangi perbuatanku ini. Jangan marah padaku ya. Aku mohon. Aku akan mentraktirmu apa saja deh, asal kau mau memaafkan aku. Aku mohon Min Ji-ah.” Jawabnya sambil menunjukkan ekspresi yang merasa bersalah.
“ baiklah, aku akan memaafkanmu. Tetapi, kau harus menepati perkataanmu itu. Kau harus mentraktirku jus strawberry selama 1 minggu. Bagaimana? Apakah kau setuju?” tantangku padanya.
“ hmm. Kenapa mudah sekali syarat yang kau ajukan itu? Oke, aku setuju kalau begitu. Mulai sekarang sampai seminggu ke depan, aku akan mentraktirmu jus strawberry. Tapi, sekarang kau memaafkan aku kan?” katanya dengan wajah yang berseri – seri dan dengan senyum yang mengembang di bibirnya itu. Membuatku terpanah dan ikut tersenyum melihatnya.
Aku tak menjawab pertanyaannya, karna dia pun pasti sudah tau jawabannya kalau aku telah memaafkan dirinya.
Sudah lama aku kenal Lee Taemin, sudah sekitar 16 tahun kami selalu bersama. Selama itu pula keluarga kami bertetangga. Omma kami suka memasak bersama, sedangkan oppa kami suka berolahraga bersama. Taemin dan aku sama-sama anak tunggal. Makanya, aku dan dia sangat akrab, apalagi umur kami yang juga sama membuat kami jadi semakin dekat. Kata omma ku, dulunya keluarga Taemin berasal dari Gwangju, tapi karena urusan pekerjaan oppa nya, makanya mereka pindah ke Seoul dan menjadi tetanggaku sampai saat ini.
Sebenarnya, aku memiliki perasaan pada Taemin. Tapi, aku tidak berani mengungkapkannya. Aku takut, kalau aku mengungkapkan perasaanku ini padanya, persahabatan kami mungkin saja terancam seperti di drama – drama TV yang sering aku tonton. Padahal, aku sudah menyukainya sejak 2 tahun lalu, saat kami masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Sekarang kami sudah kelas 2 SMA dan bersekolah di SMA yang sama pula, walaupun kami tidak sekelas. Biar begitu, setiap hari kami selalu berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Bahkan, karena kedekatan kami itu, beberapa teman-temanku mengira kami berpacaran. Walaupun rumor itu terus beredar sampai kini, tapi kami berdua hanya santai saja menanggapinya. Walaupun sebenarnya aku benar-benar mengharapkan kalau hal itu benar terjadi.
“ ya! Shin Min ji! Apa yang sedang kau pikirkan sampai melamun begitu? Kau dengar kata-kataku tadi tidak?” kata Taemin membuyarkan lamunanku. Astaga, aku benar-benar tidak sadar kalau telah melamun cukup lama dan tidak mendengarkan apa yang dia katakan.
“ ah, mian Taemin-ah, aku tadi tidak mendengarkan perkataanmu, bisakah kau ulangi apa yang kau katakan padaku?” kataku padanya.
“aigo, apa sih yang sedang kau lamunkan? Aku tadi bilang, kalau hari Jumat ini, kita tidak bisa jalan – jalan ke taman bermain sesuai rencana kita minggu lalu. Jeongmal mianhe ya Min Ji-ah. Karna, hari Jumat itu osis lagi ngadain prom night khusus buat kelas 3 dan aku sebagai ketua panitianya tentu harus datang ke acara tersebut. Jeongmal mianhe Min Ji-ah, kau tidak marah padaku kan?” katanya sambil diam menunggu jawabanku.
Omo! Apa yang dia katakan barusan? Dia membatalkan rencana kami untuk pergi ke taman bermain? Aku memang sangat kecewa, tapi tak ada yang bisa aku perbuat untuk melarangnya pergi ke acara prom night itu. Dia ketua panitianya, dia yang bertanggung jawab dalam kelancaran acara itu.
“oh, begitu rupanya. Ehm, ya sudah. Nggak apa-apa kok. Semangat ya buat acara prom nightnya, moga-moga sukses.” Kataku sambil tersenyum memaksa.
“ mianhe ya Min Ji-ah. Aku janji padamu, sepulang dari acara prom night itu aku akan membawakanmu banyak sekali jus strawberry. Aku janji!”
“ tidak perlu sebegitu repotnya Taemin-ah. Tidak apa-apa kok, aku tidak marah. Tenang saja, tapi, kalau memang kamu mau membelikan aku jus strawberry, aku tidak akan menolaknya!” kataku padanya. Tak tau kenapa, aku tidak bisa marah atau merasa kecewa pada namja satu ini.
-Prom night’s day-
Hari ini aku sama sekali nggak ketemu sama Taemin. Sungguh seperti terasa ada yang kurang. Aku rindu senyuman dan wajah manisnya itu. Dia pasti sedang sibuk mempersiapkan acara prom night nanti malam. Tak ada kabar darinya, telpon atau sms darinya pun tidak ada. Mungkin dia sangat sibuk, sampai-sampai tidak menyentuh HP nya sama sekali.
Aigoo! Apa sih yang selalu aku pikirkan ini? Aku hanya sahabatnya saja, bukan siapa-siapa nya. Apa yang aku harapkan padanya? Aku harus mulai sadar dari sekarang. Kalau begitu, lebih baik aku keluar rumah dan mencari udara segar biar pikiranku fresh lagi sekarang.
Aku berjalan gontai menyusuri jalan – jalan setapak di taman sekitar rumahku yang terasa sepi di sore hari ini. Semestinya, saat ini aku sedang berada di taman bermain bersama Taemin. Tapi karna acara prom night itulah rencanaku semuanya kacau.
“Min Ji-ah!”
Tunggu. Sepertinya ada yang memanggil namaku. Aku menoleh ke belakang dan dapat kulihat sosok seorang namja yang sedang tersenyum ke arahku.
Choi Minho rupanya. Dia teman sekelasku yang katanya memiliki perasaan padaku. Aku tak tau apakah rumor itu benar atau tidak. Aku tak ambil pusing memikirkan hal semacam itu.
“oh, kau rupanya Minho-ah. Apa yang kau lakukan di sini?” kataku memulai pembicaraan dengannya.
“aku sedang berjalan – jalan di sekitar sini Min Ji-ah. Kau sendiri sedang apa?” tanyanya balik padaku.
“aku sedang ingin mencari udara segar, ingin menenangkan pikiranku yang sedang kacau ini.” Jawabku apa adanya.
Minho tak menjawab perkataanku. Dia hanya terdiam dan menatapku dengan pandangan khawatir.
“kau tidak apa-apa Min Ji-ah? Bolehkah aku menemanimu?” katanya penuh kekhawatiran.
Aku mengangguk menjawab pertanyaannya.
Kami mengitari taman ini dalam diam dan masih sibuk dengan pikiran kami masing – masing.
“Min Ji-ah, ada yang ingin aku katakan padamu. Kita duduk di situ sebentar ya.” Katanya padaku sambil menunjuk sebuah bangku taman yang kosong.
“apa yang ingin kau katakan Minho-ah?” Tanyaku setelah kami duduk di bangku taman ini.
Minho terdiam sejenak. Ia mengambil nafas dalam dan kemudian menatapku dengan pandangan yang lembut.
“saranghae Min Ji-ah.”
Glekk!
Ini FF pertamaku loh, jadi kalau ceritanya agak bikin boring / gak asik, mohon maklum ya :$
Soalnya aku lagi pengen skali2 bikin FF gitu, ga pingin kalah sama admin2 kpop blog lainnya x) *plakk*
Kalau udah baca, comment ya, kasih kritik & masukkan juga buat aku, FF ini ato blog ini x)
Biarpun FF ini jelek / gak bermutu, tp tolong JANGAN di – COPY ya chingudeul! *plakkk, emang ada yg mau ng-copy FF biasa aja kyk gini? GR bgt yak admin ini x)*
FF SHINee
Title : Strawberry Pure Love (part 1)
Author : Yoshi Nathania
Cast : Shin Min ji, Lee Taemin, Choi Minho
Genre : Romance
POV : Shin Min Ji POV
Sudah cukup lama aku menunggu kedatangan seorang namja di sebuah café dekat sekolahku dengan ditemani oleh sebuah gelas berisi jus strawberry favoritku. Jus strawberry di café inilah yang hanya mampu menghipnotis lidahku untuk sering mampir ke café ini, dan menikmati pula nuansa pink dalam café ini.
Sudah hampir 1 jam aku menunggu kedatangannya, hingga jus strawberry ku tinggal setengah dari porsi aslinya. Samar – samar aku dengar ada suara yang memanggil namaku. Aku menoleh dan dapat kulihat di sana orang yang aku tunggu – tunggu sedang berlari menuju arahku.
Lee Taemin, seorang namja yang telah menjadi tetangga sekaligus sahabatku mulai dari kami masih kecil.
“ Min Ji – ah¬, jeongmal mianhe ne. Tadi aku masih ada rapat osis. Mian aku membuatmu menunggu terlalu lama.” Katanya, dengan raut muka yang merasa bersalah dan dengan nafas yang terengah-engah karena habis berlari tadi.
“ kau sungguh sangat lama Taemin-ah. Lihat jus strawberry ku ini, sudah hampir habis karena menunggumu terlalu lama. Apa saja yang kau kerjakan dari tadi sih? “ Kataku dengan raut wajah yang aku buat seolah-olah aku marah padanya.
“ jeongmal mianhe Min Ji-ah, aku janji tidak akan mengulangi perbuatanku ini. Jangan marah padaku ya. Aku mohon. Aku akan mentraktirmu apa saja deh, asal kau mau memaafkan aku. Aku mohon Min Ji-ah.” Jawabnya sambil menunjukkan ekspresi yang merasa bersalah.
“ baiklah, aku akan memaafkanmu. Tetapi, kau harus menepati perkataanmu itu. Kau harus mentraktirku jus strawberry selama 1 minggu. Bagaimana? Apakah kau setuju?” tantangku padanya.
“ hmm. Kenapa mudah sekali syarat yang kau ajukan itu? Oke, aku setuju kalau begitu. Mulai sekarang sampai seminggu ke depan, aku akan mentraktirmu jus strawberry. Tapi, sekarang kau memaafkan aku kan?” katanya dengan wajah yang berseri – seri dan dengan senyum yang mengembang di bibirnya itu. Membuatku terpanah dan ikut tersenyum melihatnya.
Aku tak menjawab pertanyaannya, karna dia pun pasti sudah tau jawabannya kalau aku telah memaafkan dirinya.
Sudah lama aku kenal Lee Taemin, sudah sekitar 16 tahun kami selalu bersama. Selama itu pula keluarga kami bertetangga. Omma kami suka memasak bersama, sedangkan oppa kami suka berolahraga bersama. Taemin dan aku sama-sama anak tunggal. Makanya, aku dan dia sangat akrab, apalagi umur kami yang juga sama membuat kami jadi semakin dekat. Kata omma ku, dulunya keluarga Taemin berasal dari Gwangju, tapi karena urusan pekerjaan oppa nya, makanya mereka pindah ke Seoul dan menjadi tetanggaku sampai saat ini.
Sebenarnya, aku memiliki perasaan pada Taemin. Tapi, aku tidak berani mengungkapkannya. Aku takut, kalau aku mengungkapkan perasaanku ini padanya, persahabatan kami mungkin saja terancam seperti di drama – drama TV yang sering aku tonton. Padahal, aku sudah menyukainya sejak 2 tahun lalu, saat kami masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Sekarang kami sudah kelas 2 SMA dan bersekolah di SMA yang sama pula, walaupun kami tidak sekelas. Biar begitu, setiap hari kami selalu berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Bahkan, karena kedekatan kami itu, beberapa teman-temanku mengira kami berpacaran. Walaupun rumor itu terus beredar sampai kini, tapi kami berdua hanya santai saja menanggapinya. Walaupun sebenarnya aku benar-benar mengharapkan kalau hal itu benar terjadi.
“ ya! Shin Min ji! Apa yang sedang kau pikirkan sampai melamun begitu? Kau dengar kata-kataku tadi tidak?” kata Taemin membuyarkan lamunanku. Astaga, aku benar-benar tidak sadar kalau telah melamun cukup lama dan tidak mendengarkan apa yang dia katakan.
“ ah, mian Taemin-ah, aku tadi tidak mendengarkan perkataanmu, bisakah kau ulangi apa yang kau katakan padaku?” kataku padanya.
“aigo, apa sih yang sedang kau lamunkan? Aku tadi bilang, kalau hari Jumat ini, kita tidak bisa jalan – jalan ke taman bermain sesuai rencana kita minggu lalu. Jeongmal mianhe ya Min Ji-ah. Karna, hari Jumat itu osis lagi ngadain prom night khusus buat kelas 3 dan aku sebagai ketua panitianya tentu harus datang ke acara tersebut. Jeongmal mianhe Min Ji-ah, kau tidak marah padaku kan?” katanya sambil diam menunggu jawabanku.
Omo! Apa yang dia katakan barusan? Dia membatalkan rencana kami untuk pergi ke taman bermain? Aku memang sangat kecewa, tapi tak ada yang bisa aku perbuat untuk melarangnya pergi ke acara prom night itu. Dia ketua panitianya, dia yang bertanggung jawab dalam kelancaran acara itu.
“oh, begitu rupanya. Ehm, ya sudah. Nggak apa-apa kok. Semangat ya buat acara prom nightnya, moga-moga sukses.” Kataku sambil tersenyum memaksa.
“ mianhe ya Min Ji-ah. Aku janji padamu, sepulang dari acara prom night itu aku akan membawakanmu banyak sekali jus strawberry. Aku janji!”
“ tidak perlu sebegitu repotnya Taemin-ah. Tidak apa-apa kok, aku tidak marah. Tenang saja, tapi, kalau memang kamu mau membelikan aku jus strawberry, aku tidak akan menolaknya!” kataku padanya. Tak tau kenapa, aku tidak bisa marah atau merasa kecewa pada namja satu ini.
-Prom night’s day-
Hari ini aku sama sekali nggak ketemu sama Taemin. Sungguh seperti terasa ada yang kurang. Aku rindu senyuman dan wajah manisnya itu. Dia pasti sedang sibuk mempersiapkan acara prom night nanti malam. Tak ada kabar darinya, telpon atau sms darinya pun tidak ada. Mungkin dia sangat sibuk, sampai-sampai tidak menyentuh HP nya sama sekali.
Aigoo! Apa sih yang selalu aku pikirkan ini? Aku hanya sahabatnya saja, bukan siapa-siapa nya. Apa yang aku harapkan padanya? Aku harus mulai sadar dari sekarang. Kalau begitu, lebih baik aku keluar rumah dan mencari udara segar biar pikiranku fresh lagi sekarang.
Aku berjalan gontai menyusuri jalan – jalan setapak di taman sekitar rumahku yang terasa sepi di sore hari ini. Semestinya, saat ini aku sedang berada di taman bermain bersama Taemin. Tapi karna acara prom night itulah rencanaku semuanya kacau.
“Min Ji-ah!”
Tunggu. Sepertinya ada yang memanggil namaku. Aku menoleh ke belakang dan dapat kulihat sosok seorang namja yang sedang tersenyum ke arahku.
Choi Minho rupanya. Dia teman sekelasku yang katanya memiliki perasaan padaku. Aku tak tau apakah rumor itu benar atau tidak. Aku tak ambil pusing memikirkan hal semacam itu.
“oh, kau rupanya Minho-ah. Apa yang kau lakukan di sini?” kataku memulai pembicaraan dengannya.
“aku sedang berjalan – jalan di sekitar sini Min Ji-ah. Kau sendiri sedang apa?” tanyanya balik padaku.
“aku sedang ingin mencari udara segar, ingin menenangkan pikiranku yang sedang kacau ini.” Jawabku apa adanya.
Minho tak menjawab perkataanku. Dia hanya terdiam dan menatapku dengan pandangan khawatir.
“kau tidak apa-apa Min Ji-ah? Bolehkah aku menemanimu?” katanya penuh kekhawatiran.
Aku mengangguk menjawab pertanyaannya.
Kami mengitari taman ini dalam diam dan masih sibuk dengan pikiran kami masing – masing.
“Min Ji-ah, ada yang ingin aku katakan padamu. Kita duduk di situ sebentar ya.” Katanya padaku sambil menunjuk sebuah bangku taman yang kosong.
“apa yang ingin kau katakan Minho-ah?” Tanyaku setelah kami duduk di bangku taman ini.
Minho terdiam sejenak. Ia mengambil nafas dalam dan kemudian menatapku dengan pandangan yang lembut.
“saranghae Min Ji-ah.”
Glekk!
-part 1 end, to be continue-
Wah, Minho bener-bener nembak si Min Ji nih. Gimana ya reaksi dan jawaban dari Min Ji. Diterima atau malah ditolak? Terus, gimana juga nasib Taemin dan perasaan Min Ji ke taemin?
Tunggu di part selanjutnya ya kasih komentar & kritik ya chingu. Biar aku bisa bikin yang lebih bagus lagi. Mian kalo jelek ya. Soalnya ini admin baru belajar bikin FF. hehe.. gomawo.
lanjut dong min :)
BalasHapusmungkin akan lebih menarik kalau ditambahkan foto :)
BalasHapuskeren sdah bsa cba nulis dbanding orng yg tdk coba nulis sm skali. Key nya mana. hehehe. klo dtambah foto at gambar animasi lbih mnarik. nax dong, yg benar itu Oppa at Appa klo bapak.??? :)
BalasHapusmakasi saran & comment nya chingu :)
BalasHapusklo bapak itu Appa :)