FF SHINee
Title : Strawberry Pure Love (part 3)
Author : Yoshi Nathania
Cast : Shin Min ji, Lee Taemin, Choi Minho
Genre : Romance
POV : Shin Min Ji POV
Taemin mengendarai mobil dengan cukup kencang menuju taman bermain. Taemin masih tidak mengeluarkan suara apapun. Dari tadi dia terus diam dan tidak mengajakku bicara sama sekali. Aku juga terlalu takut untuk memulai pembicaraan terlebih dulu. Hening. Canggung. Tegang. Belum pernah kurasakan sebelumnya suasana seperti ini bersama Taemin. Aku tak tau seberapa parah eomma nya memarahinya.
“Min Ji-ah kita hampir sampai. Kau tidak tertidur kan?” Kata Taemin memulai pembicaraan. Mungkin dia juga tidak merasa nyaman dengan suasana seperti ini.
“aku tidak tertidur kok Taemin-ah. Bagaimana mungkin aku bisa tertidur begitu saja, kan sebentar lagi kita akan bersenang-senang.” Kataku padanya sambil mengembangkan senyumku padanya.
Taemin tidak menjawab. Bahkan sekilas kulihat wajahnya malah menunjukkan raut kesedihan. Ini makin membuatku bingung.
“Taemin-ah, kau kenapa? Gwenchanayo?” tanyaku khawatir.
“annieyo Min Ji-ah. Aku tidak apa-apa kok. Kau tidak perlu khawatir. Kita akan bersenang-senang nanti.” Katanya sambil menoleh sekilas kepadaku dan tersenyum. Senyum yang agak memaksa menurutku.
Aku tidak berkata apa-apa lagi. Aku terlalu bingung untuk mengeluarkan sepatah katapun dari mulutku ini sampai kami berdua sampai di Taman Bermain yang kami tuju.
“kau ingin bermain apa dulu Min Ji-ah? hari ini kita akan bersenang-senang!” kata Taemin padaku, dengan raut muka yang berbeda 180 derajat dengan ekspresinya tadi. Kini dia terlihat sangat ceria dan bersemangat. Benar-benar namja yang membingungkan.
“hmm.. aku ingin bermain roller coaster itu dulu Taemin-ah, setelah itu aku ingin naik yang itu dan itu. Aku ingin naik semuanya!” kataku juga penuh dengan semangat.
“baiklah kalau begitu! Kajja!” katanya padaku sambil menarik tanganku menuju tempat roller coaster itu berada. Jantungku berdegup kencang dan pipiku terasa panas saat Taemin memegang tanganku. Semoga Taemin tidak menyadari debaran jantungku ini.
Kami naik roller coaster sebagai pembuka acara kami hari ini, dan disusul dengan wahana lainnya. Benar-benar menyenangkan hari ini. Aku benar-benar tidak ingin hari ini berakhir. Aku ingin terus berada di sini bersamanya dan menikmati suasana bahagia ini.
“Min Ji-ah, ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar ini.” Katanya padaku dengan ekspresi yang tidak bisa kubaca.
“baiklah. Ayo kita makan! Kita akan makan di mana Taemin-ah?” tanyaku padanya.
“di sana!” jawabnya singkat sambil menunjuk sebuah restaurant mewah yang setauku harga makanannya cukup mahal.
“kau yakin? Bukankah restaurant itu cukup mahal harga makanannya? Aku tidak mau ah!” kataku. Aku heran padanya. Tadi dia menjemputku dengan mobil yang cukup mewah menurutku. Sekarang, dia mengajakku makan di tempat yang juga mewah. Apakah ia habis dapat rejeki banyak? Tapi, kenapa ia tidak cerita padaku. Sungguh aneh.
“tenang saja. Hari ini aku yang akan mentraktirmu. Jadi kau tidak perlu memikirkan harga makanannya. oke Shin Min Ji?” tanyanya padaku. Aku sedikit ragu. Tapi, kata-katanya itu mampu meyakinkan aku.
“baiklah. Tapi jangan menyesal ya kalau makanku banyak dan akhirnya menghabiskan uangmu!” kataku serius.
“hahahahaha! Tidak apa-apa Min Ji-ah, tenang saja. Makanlah sepuasmu sampai kau merasa sangat-sangat kenyang. Kajja!” Jawabnya.
Lagi. Dia kembali menarik tanganku lagi. Aku tak tau maksudnya menarik tanganku ini. Apa ia merasa kalau jalanku ini sangat lama? Atau dia memiliki alasan lain? Aku tak tau. Yang pasti, jantungku kembali berdegup kencang karenanya.
“kau masuklah dulu ya Min Ji-ah, duduklah di meja nomor 8. Meja itu sudah aku pesan atas namamu. Maaf aku harus meninggalkanmu dulu, soalnya aku mau ke toilet, sudah kebelet dari tadi. Hehehe. Tak apa-apa kan Min Ji-ah?” katanya padaku.
“iya, tak apa-apa kok Taemin-ah. Tapi, kau jangan lama-lama ya.” Jawabku.
“Iya. Masuklah dulu sana.” Ucapnya.
Aku tak membalas perkataannya, tapi menuruti apa yang dia katakan. Aku masuk ke restaurant bernuansa coklat dan mewah itu. Apa yang kulihat selanjutnya justru mengejutkanku. Restaurant ini sangat mewah! Aku belum pernah masuk ke restaurant semewah ini sebelumnya.
“Annyeonghaseyo. Mau pesan berapa meja?” Tanya seorang yeoja yang kukira usianya sekitar 20 tahunan padaku.
“ah, annieyo. Temanku memesan meja nomor 8 atas nama Shin Min Ji. Bisakah kau antar aku ke meja itu?” kataku pada yeoja ini.
“oh, mari ikuti saya.” Katanya padaku.
Ternyata restaurant ini cukup ramai. Terlihat beberapa orang yang menempati meja-meja di restaurant ini. Ada yang bersama keluarganya. Ada pula beberapa pasangan yang menikmati suasana romantis dari restaurant ini.
“silahkan nona” kata yeoja yang mengantarku ini sambil tersenyum
“ah, ne kamshamnida.” Ucapku juga dengan tersenyum pada yeoja ini yang kemudian berlalu pergi meninggalkan aku.
Sebentar. Aku baru sadar kalau ada segelas jus strawberry di atas meja bernomor 8 ini. Siapa yang memesannya? Aku ingin bertanya pada yeoja tadi, tapi dia sudah jauh meninggalkan aku. Aku kemudian duduk di meja itu dan masih terheran-heran dengan jus strawberry yang tiba – tiba sudah ada di meja ini. Aku ingin meminumnya, tapi aku takut kalau ini bukan milikku. Chakkaman! Apakah Taemin yang memesan jus strawberry ini ya? Dia kan masih memiliki janji padaku untuk membelikan aku jus strawberry. Iya, mungkin Taemin yang memesankan ini untukku.
“minumlah saja jus strawberry itu Min ji-ah. Aku yang memesankannya untukmu. Mianhe, aku membuatmu sedikit menunggu.” kata seorang namja padaku yang kemudian duduk di hadapanku. Aku mendongakkan wajahku untuk melihat namja itu. Namja yang kukira Taemin, tetapi ternyata … Choi Minho. Sedang apa dia di sini? Dia bilang apa tadi? Dia yang memesankan jus ini untukku? Bagaimana bisa? Bukankah Taemin yang memesan meja ini dan mengatakan padaku kalau dia memesan meja ini atas namaku.
“apa yang sedang kau lakukan di sini Minho-ah? Apa maksud perkataanmu itu? Kau yang memesankan aku jus ini? Bagaimana bisa? Aku kesini bersama dengan Taemin, jadi kau jangan mengarang hal semacam ini ya!” kataku padanya. Tak tau kenapa, aku begitu kesal melihat wajahnya dan mendengar perkataannya barusan itu.
“tenanglah dulu Min Ji-ah, kau jangan emosi dulu seperti ini. Minumlah dulu jus ini untuk menenangkan dirimu. Mianhe kalau aku tiba-tiba muncul di depan mu seperti ini. Jeongmal mianhe, karna aku sudah membuatmu kebingungan begini.” Katanya padaku.
Aku masih bingung dan tidak bisa berpikir apa-apa. Apa sih maksudnya ini? Ke mana Taemin? Dan kenapa Minho bisa berada di sini? Lalu, kenapa dia bisa mengatakan kalau jus ini adalah dia yang memesannya? Banyak pertanyaan melayang-layang dipikiranku, tapi tak ada satupun yang terjawab.
“tolong jelaskan padaku semuanya! Kenapa kau bisa berada di sini? Siapa yang memesan meja dan jus ini, dan di mana Taemin? Tolong jelaskan semuannya padaku Choi Minho!” kataku akhirnya pada namja di hadapanku ini.
-part 3 end, to be continue-
Apa yang terjadi ya? Ke mana si Taemin itu? Dan kenapa bisa Minho yang berada di restaurant itu?
Adakah dari chingudeul yang bisa menebak jalan crita selanjutnya? Wkwkw :) Tunggu di part selanjutnya yang chingudeul. Jangan lupa kasi komen & kritiknya ya. Jangan jadi silent reader, okeh? Gomawo ^^
Author : Yoshi Nathania
Cast : Shin Min ji, Lee Taemin, Choi Minho
Genre : Romance
POV : Shin Min Ji POV
Taemin mengendarai mobil dengan cukup kencang menuju taman bermain. Taemin masih tidak mengeluarkan suara apapun. Dari tadi dia terus diam dan tidak mengajakku bicara sama sekali. Aku juga terlalu takut untuk memulai pembicaraan terlebih dulu. Hening. Canggung. Tegang. Belum pernah kurasakan sebelumnya suasana seperti ini bersama Taemin. Aku tak tau seberapa parah eomma nya memarahinya.
“Min Ji-ah kita hampir sampai. Kau tidak tertidur kan?” Kata Taemin memulai pembicaraan. Mungkin dia juga tidak merasa nyaman dengan suasana seperti ini.
“aku tidak tertidur kok Taemin-ah. Bagaimana mungkin aku bisa tertidur begitu saja, kan sebentar lagi kita akan bersenang-senang.” Kataku padanya sambil mengembangkan senyumku padanya.
Taemin tidak menjawab. Bahkan sekilas kulihat wajahnya malah menunjukkan raut kesedihan. Ini makin membuatku bingung.
“Taemin-ah, kau kenapa? Gwenchanayo?” tanyaku khawatir.
“annieyo Min Ji-ah. Aku tidak apa-apa kok. Kau tidak perlu khawatir. Kita akan bersenang-senang nanti.” Katanya sambil menoleh sekilas kepadaku dan tersenyum. Senyum yang agak memaksa menurutku.
Aku tidak berkata apa-apa lagi. Aku terlalu bingung untuk mengeluarkan sepatah katapun dari mulutku ini sampai kami berdua sampai di Taman Bermain yang kami tuju.
“kau ingin bermain apa dulu Min Ji-ah? hari ini kita akan bersenang-senang!” kata Taemin padaku, dengan raut muka yang berbeda 180 derajat dengan ekspresinya tadi. Kini dia terlihat sangat ceria dan bersemangat. Benar-benar namja yang membingungkan.
“hmm.. aku ingin bermain roller coaster itu dulu Taemin-ah, setelah itu aku ingin naik yang itu dan itu. Aku ingin naik semuanya!” kataku juga penuh dengan semangat.
“baiklah kalau begitu! Kajja!” katanya padaku sambil menarik tanganku menuju tempat roller coaster itu berada. Jantungku berdegup kencang dan pipiku terasa panas saat Taemin memegang tanganku. Semoga Taemin tidak menyadari debaran jantungku ini.
Kami naik roller coaster sebagai pembuka acara kami hari ini, dan disusul dengan wahana lainnya. Benar-benar menyenangkan hari ini. Aku benar-benar tidak ingin hari ini berakhir. Aku ingin terus berada di sini bersamanya dan menikmati suasana bahagia ini.
“Min Ji-ah, ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar ini.” Katanya padaku dengan ekspresi yang tidak bisa kubaca.
“baiklah. Ayo kita makan! Kita akan makan di mana Taemin-ah?” tanyaku padanya.
“di sana!” jawabnya singkat sambil menunjuk sebuah restaurant mewah yang setauku harga makanannya cukup mahal.
“kau yakin? Bukankah restaurant itu cukup mahal harga makanannya? Aku tidak mau ah!” kataku. Aku heran padanya. Tadi dia menjemputku dengan mobil yang cukup mewah menurutku. Sekarang, dia mengajakku makan di tempat yang juga mewah. Apakah ia habis dapat rejeki banyak? Tapi, kenapa ia tidak cerita padaku. Sungguh aneh.
“tenang saja. Hari ini aku yang akan mentraktirmu. Jadi kau tidak perlu memikirkan harga makanannya. oke Shin Min Ji?” tanyanya padaku. Aku sedikit ragu. Tapi, kata-katanya itu mampu meyakinkan aku.
“baiklah. Tapi jangan menyesal ya kalau makanku banyak dan akhirnya menghabiskan uangmu!” kataku serius.
“hahahahaha! Tidak apa-apa Min Ji-ah, tenang saja. Makanlah sepuasmu sampai kau merasa sangat-sangat kenyang. Kajja!” Jawabnya.
Lagi. Dia kembali menarik tanganku lagi. Aku tak tau maksudnya menarik tanganku ini. Apa ia merasa kalau jalanku ini sangat lama? Atau dia memiliki alasan lain? Aku tak tau. Yang pasti, jantungku kembali berdegup kencang karenanya.
“kau masuklah dulu ya Min Ji-ah, duduklah di meja nomor 8. Meja itu sudah aku pesan atas namamu. Maaf aku harus meninggalkanmu dulu, soalnya aku mau ke toilet, sudah kebelet dari tadi. Hehehe. Tak apa-apa kan Min Ji-ah?” katanya padaku.
“iya, tak apa-apa kok Taemin-ah. Tapi, kau jangan lama-lama ya.” Jawabku.
“Iya. Masuklah dulu sana.” Ucapnya.
Aku tak membalas perkataannya, tapi menuruti apa yang dia katakan. Aku masuk ke restaurant bernuansa coklat dan mewah itu. Apa yang kulihat selanjutnya justru mengejutkanku. Restaurant ini sangat mewah! Aku belum pernah masuk ke restaurant semewah ini sebelumnya.
“Annyeonghaseyo. Mau pesan berapa meja?” Tanya seorang yeoja yang kukira usianya sekitar 20 tahunan padaku.
“ah, annieyo. Temanku memesan meja nomor 8 atas nama Shin Min Ji. Bisakah kau antar aku ke meja itu?” kataku pada yeoja ini.
“oh, mari ikuti saya.” Katanya padaku.
Ternyata restaurant ini cukup ramai. Terlihat beberapa orang yang menempati meja-meja di restaurant ini. Ada yang bersama keluarganya. Ada pula beberapa pasangan yang menikmati suasana romantis dari restaurant ini.
“silahkan nona” kata yeoja yang mengantarku ini sambil tersenyum
“ah, ne kamshamnida.” Ucapku juga dengan tersenyum pada yeoja ini yang kemudian berlalu pergi meninggalkan aku.
Sebentar. Aku baru sadar kalau ada segelas jus strawberry di atas meja bernomor 8 ini. Siapa yang memesannya? Aku ingin bertanya pada yeoja tadi, tapi dia sudah jauh meninggalkan aku. Aku kemudian duduk di meja itu dan masih terheran-heran dengan jus strawberry yang tiba – tiba sudah ada di meja ini. Aku ingin meminumnya, tapi aku takut kalau ini bukan milikku. Chakkaman! Apakah Taemin yang memesan jus strawberry ini ya? Dia kan masih memiliki janji padaku untuk membelikan aku jus strawberry. Iya, mungkin Taemin yang memesankan ini untukku.
“minumlah saja jus strawberry itu Min ji-ah. Aku yang memesankannya untukmu. Mianhe, aku membuatmu sedikit menunggu.” kata seorang namja padaku yang kemudian duduk di hadapanku. Aku mendongakkan wajahku untuk melihat namja itu. Namja yang kukira Taemin, tetapi ternyata … Choi Minho. Sedang apa dia di sini? Dia bilang apa tadi? Dia yang memesankan jus ini untukku? Bagaimana bisa? Bukankah Taemin yang memesan meja ini dan mengatakan padaku kalau dia memesan meja ini atas namaku.
“apa yang sedang kau lakukan di sini Minho-ah? Apa maksud perkataanmu itu? Kau yang memesankan aku jus ini? Bagaimana bisa? Aku kesini bersama dengan Taemin, jadi kau jangan mengarang hal semacam ini ya!” kataku padanya. Tak tau kenapa, aku begitu kesal melihat wajahnya dan mendengar perkataannya barusan itu.
“tenanglah dulu Min Ji-ah, kau jangan emosi dulu seperti ini. Minumlah dulu jus ini untuk menenangkan dirimu. Mianhe kalau aku tiba-tiba muncul di depan mu seperti ini. Jeongmal mianhe, karna aku sudah membuatmu kebingungan begini.” Katanya padaku.
Aku masih bingung dan tidak bisa berpikir apa-apa. Apa sih maksudnya ini? Ke mana Taemin? Dan kenapa Minho bisa berada di sini? Lalu, kenapa dia bisa mengatakan kalau jus ini adalah dia yang memesannya? Banyak pertanyaan melayang-layang dipikiranku, tapi tak ada satupun yang terjawab.
“tolong jelaskan padaku semuanya! Kenapa kau bisa berada di sini? Siapa yang memesan meja dan jus ini, dan di mana Taemin? Tolong jelaskan semuannya padaku Choi Minho!” kataku akhirnya pada namja di hadapanku ini.
-part 3 end, to be continue-
Apa yang terjadi ya? Ke mana si Taemin itu? Dan kenapa bisa Minho yang berada di restaurant itu?
Adakah dari chingudeul yang bisa menebak jalan crita selanjutnya? Wkwkw :) Tunggu di part selanjutnya yang chingudeul. Jangan lupa kasi komen & kritiknya ya. Jangan jadi silent reader, okeh? Gomawo ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar